Senin, 27 Juni 2011

Bisnis Tanaman Hias Bermodal Kemauan

Modal yang terbatas tidak membuat Afrizal, 27 tahun, menghentikan keinginan untuk menjadi pengusaha tanaman hias. Bahkan hanya dengan lebih banyak bermodal kemauan dan tenaga, ia terus mengembangkan usahanya. Lelaki yang masih bujangan ini mendapat penghargaan Pemenang III Pengusaha Mikro 2006 Citigroup Microentrepreneurship Award 2006 untuk Kategori Perdagangan yang diterimanya di Hotel Santika, Jakarta, 30 November 2006. Penghargaan itu diberikan oleh UKM (Usaha Kecil dan Mikro) Center, Universitas Indonesia bekerja sama dengan Citibank Peka (Peduli dan Berkarya) dan Citigroup Foundation. Dari empat kategori award: perdagangan, pertanian dan makanan olahan, kerajinan, dan jasa, yang istimewa Afrizal satu-satunya pemenang dari bisnis pertanian.Areal pajangan tanaman hiasnya yang tidak memiliki plang nama usaha itu, hanya sekitar 300 meter persegi di halaman samping dan depan. Lubuk Minturun terkenal sebagai kawasan usaha tanaman hias di Kota Padang sejak 1970-an dan masih ada beberapa usaha tanaman hias yang lebih besar. Tetapi Afrizal mendapatkan penghargaan sebagai pengusaha mikro yang pantang menyerah meski dengan modal kecil. Afrizal memulai usaha dengan mencoba-coba pada 1995. Waktu itu ia masih pelajar Sekolah Menengah Teknik (STM). Pulang sekolah, jika ia tidak membantu orang tuanya berjualan sembako di Pasar Raya Padang, ia mencoba-coba budidaya tanaman hias di rumah. Penduduk di Lubuk Minturun banyak yang berusaha tanaman hias dan mahir melakukan pembibitan, membuat Afrizal juga tertarik melakukannya.Di awal-awal usahanya, bersama kakak laki-lakinya dengan mengendarai sepeda motor, ia berburu induk aglounema sampai ke Padang Panjang dan Solok yang jaraknya dari Padang lebih 70 km. “Kakak (laki-laki) saya bahkan sampai tangannya pegal-pegal dan tidak bisa digerakkan karena lebih satu jam memegang pot bunga di kiri dan kanan di boncengan dan saya yang mengendarai,” katanya.Karena itu aglonema lokal yang masih punya umbi lebih cocok sebagai induk dan untuk mendapatkannya ia terpaksa mencari ke berbagai tempat usaha tanaman hias. “Ketika banyak tanaman hias didatangkan dari Medan saya juga sempat mejadi penampung, tapi kemudian pasokan sempat putus dan sekarang sudah mulai berkurang, jadi terpikir kenapa kita tidak budidayakan sendiri karena di Padang sendiri masih banyak permintaan,” katanya. Ia membakar daun-daun dan ranting untuk mendapatkan media tanah yang bagus. Sebagai pupuk ia mengambil pupuk kandang dari ternak yang banyak di sekitar lokasinya. Media dan pupuk yang didapatkan dengan gratis menekan angka produksinya, sehingga bisa menjual tanaman lebih murah dari pengusaha lain. “Banyak pengusaha di sini (Lubuk Minturun-red) yang bertindak sebagai penyalur tanaman dari Medan, sedangkan saya melakukan pembibitan sendiri dengan media dan pupuk yang didapatkan dengan gratis, jadi menjual dengan harga murah pun saya masih untung,” katanya. “Masih langka orang yang melakukan budidaya aglonema, buktinya harganya masih tinggi, mungkin banyak yang nggak tahu caranya, bahkan ada yang mengatakan dengan menunggu anaknya, padahal dengan menunggu anaknya baru mucul dua tahun, jadi bisnis aglounema saya rasa tidak akan ada ruginya, tidak seperti usaha tanaman hias lain, tetap berkembang asal jangan dijual semua, termasuk induknya,” katanya. I“Aglounema mengikuti trend, tapi lama bertahan, entah karena dia klasik saya kurang jelas, sampai sekarang orang masih memburunya aglonema, jenis pride Sumatera dulu sebatang yang berumur 8 bulan dihargai Rp80 ribu, sekarang yang berumur 6 bulan bisa Rp200 ribu, kan lebih tiga kali lipat,” katanya. Budidaya Tanaman adalah Seni Karena budidaya tanaman hias adalah seni, menurut Afrizal, melakukan perawatannya mesti dengan perasaan dan jika itu dilakukan hasilnya luar biasa. “Setiap hujan turun semua tanah dalam pot saya gemburkan, sebab setelah hujan tanah bantat dan mengganggu pertumbuhan tanaman,” katanya. Untuk pemasaran Afrizal tidak kesulitan. Lubuk Minturun yang terkenal sebagai kawasan usaha tanaman hias selalu ramai dikunjungi pembeli. . Peluang pemasaran pun sudah tampak di matanya, misalnya kosongnya pemasaran tanaman hias dari Medan di Pasar Raya. Namun ia terbentur dana. “Saya belum pernah membawa tanaman hias saya ke pasar, umumnya pembeli datang ke sini, untuk membawa ke pasar kekuatan saya usaha saya belum cukup karena stok masih kurang, induknya tidak banyak, baru sekitar 250 batang, dari tiap jenis paling hanya lima batang, dan yang paling mahal hanya aglounema jenis pride Kuchin yang harganya sebatang Rp600 ribu,” katanya. Saat itu pula ia menyadari dibanding daerah lain seperti Kalimantan dan beberapa daerah di Jawa, perhatian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan pemerintah terhadap usaha mikro di Sumatera Barat kurang. Kesimpulannya, di daerah lain jangankan usaha pertanian, usaha bakso gerobak saja mendapat kredit lunak dari program PUKK. “Peserta dari Kalimantan mengatakan selalu mendapat kredit lunak melalui program PUKK, dikasih bunga 4 persen, sebelum uang keluar diberi pelatihan kewirausahaan dari cara mengelola usaha sampai pembukuan diajarkan, biaya pelatihan gratis sampai makan dan penginapan, hal yang sama tidak pernah didapatkan di Sumatera Barat, di Lubuk Minturun ini puluhan pengusaha tanaman hias yang menyerap banyak tenaga kerja bagi penganggur, tapi mereka berusaha sendiri,” katanya.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/1786130-bisnis-tanaman-hias-bermodal-kemauan/#ixzz1QSXdqYzD

Bisnis Ikan Lele



lele20phyton
Ikan lele memiliki potensi bisnis yang relatif besar karena peminatnya sangat tinggi, oleh karena itu ide bisnis kali ini adalah membahas prospek bisnis ikan lele. Saya sendiri menyarankan Anda uintuk berbisnis ikan lele bila Anda memiliki hobi dalam dunia perikanan. Kenapa harus hobi? karena tantangannya juga cukup lumayan bila Anda buta sama sekali tentang budidaya ikan. Namun, bila memang Anda sudah menemukan formula yang tepat untuk bisnis lele ini, saya kira tidak sedikit keuntungan yang dapat Anda raup.
Intinya budidaya ikan lele dibagi beberapa tahap yaitu pembenihan, pendederan dan pembesaran. Dalam 3 tahapan tadi terdapat pola yang berbeda karena tentunya ikan yang dihasilkan pun berbeda ukuran dan tentunya beberapa pertimbangan2 lain yang akan dibahas dalam artikel ini.
Jika memang Anda sudah berniat terjun dalam budidaya ikan lele maka Anda harus menyesuaikan dulu modal Anda dengan kategori usaha lele yang Anda akan lakukan. Bila modal Anda sedikit, Anda bisa memulai usaha pembenihan ikan lele dimana Anda nanti akan menghasilkan larva ikan lele. Di segmen pembenihan sebetulnya tingkat kesulitan lumayan tinggi yaitu Anda harus berhasil menetaskan telur ikan sampe ikan cukup kuat untuk berenang dan makan pakan buatan, tetapi jika Anda bisa menguasainya benih lepas masa larva pun banyak yang meminatinya. Usaha pembenihan bisa dilakukan dalam lahan relatif sempit juga karena larva bisa ditempatkan dalam akuarium bertingkat hemat ruang.
Jika modal Anda relatif sedang menuju ke besar Anda bisa menggeluti tahapan pendederan dan atau pembesaran. Sebetulnya pendederan itu adalah pemeliharaan benih ikan dari ukuran larva 2 minggu hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm itupun dihargai dengan harga berbeda. Kalo merujuk istilah pembesaran berarti ikan dipelihara hingga ukuran konsumsi yaitu satu kilo 5-6 biasanya. Kenapa tahapan ini membutuhkan modal yang relatif lebih tinggi dibanding pembenihan, karena mungkin Anda harus menyewa/membuat perkolaman untuk pendederan. Walaupun kesulitan lebih rendah, tetap dibutuhkan ketelatenan pada pendederan mengingat lele juga bersifat kanibal karena ikan lele adalah karnivor dan seringkali memakan temannya sendiri bila berbeda ukuran. Salah satunya adalah melakukan sortir atau grading dan juga telaten dalam memberikan pakan.
Sebetulnya terlalu banyak yang bisa dibahas dalam budidaya lele, namun karena ini artikel singkat maka saya menuju ke poin penting yaitu kendala-kendala dalam usaha. Salah satu kendala usaha adalah kontinuitas dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen. Jika saja ada yang memesan ikan pada Anda dalam jumlah yang besar, mungkin dalam sekali panen mencukupi tapi di panen mendatang bagaimana? memang salah satu siasatnya sih membuat kelompok budidaya lele kalau memang Anda tidak memiliki lahan usaha yang kapasitas besar. Jika memang serius membentuk kelompok budidaya, anda harus mengatur agar anggota kelompok anda dapat panen dalam waktu berkala alias giliran panennya sehingga kontinuitas untuk konsumen terjamin dan harga di pasaran pun tidak naik turun karena overproduction.
Kendala lain yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pakan karena kita tahu bahwa harga pakan ikan relatif mahal antara Rp.4.000,- hingga Rp. 5.000,- dan ini bukan hal yang bagus untuk pembudidaya lele. Untuk menyiasatinya biasanya dicari sumber alternatif pakan murah dan pembuatan ramuan pakan dengan bahan2 lokal.
QUOTE: 

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele


Peluang usaha budi daya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup  diperhitungkan saat ini. Apabila kita perhatikan banyak terdapat  penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang membuat permintaan  ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif  lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. Berikut ini adalah gambaran secara umum tentang cara budidaya ikan lele
*Pembenihan Lele.
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.
* Sistem Budidaya
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
*Tahap Proses Budidaya
A. Pembuatan Kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
- tulang kepala berbentuk pipih
- warna lebih gelap
- gerakannya lebih lincah
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
- tulang kepala berbentuk cembung
- warna badan lebih cerah
- gerakan lamban
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
C. Persiapan Lahan.
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
D. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan.
Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
F. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
* Manajemen Pakan
Pakan anakan lele berupa :
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
* Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
* Manajemen Kesehatan
budidaya ikan lelePada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

SUMBER:

BUDIDAYA TERNAK KAMBING



BUDIDAYA TERNAK KAMBING
  1. KELUARAN
    Ternak kambing produksi optimal
  2. BAHAN
    Kambing, pakan, peralatan konstruksi kandang, lahan
  3. ALAT
    Tempat pakan/minum
  4. PEDOMAN TEKNIS
    1. Jenis kambing asli di Indonesia adalah kambing kacang dan kambing peranakan etawa (PE)
    2. Memilih bibit
      Pemilihan bibit diperlukan untuk menghasilkan keturunan yang lebih baik. Pemilihan calon bibit dianjurkan di daerah setempat, bebas dari penyakit dengan phenotype baik.
      1. Calon induk
        Umur berkisar antara > 12 bulan, (2 buah gigi seri tetap), tingkat kesuburan reproduksi sedang, sifat keindukan baik, tubuh tidak cacat, berasal dari keturunan kembar (kembar dua), jumlah puting dua buah dan berat badan > 20 kg.
      2. Calon pejantan
        Pejantan mempunyai penampilan bagus dan besar, umur > 1,5 tahun, (gigi seri tetap), keturunan kembar, mempunyai nafsu kawin besar, sehat dan tidak cacat.
    3. Pakan
      1. Ternak kambing menyukai macam-macam daun-daunan sebagai pakan dasar dan pakan tambahan (konsentrat).
      2. Pakan tambahan dapat disusun dari (bungkil kalapa, bungkil kedelai), dedak, tepung ikan ditambah mineral dan vitamin.
      3. Pakan dasar umumnya adalah rumput kayangan, daun lamtoro, gamal, daun nangka, dsb.
      4. Pemberian hijauan sebaiknya mencapai 3 % berat badan (dasar bahan kering) atau 10 - 15 % berat badan (dasar bahan segar)
    4. Pemberian pakan induk
      Selain campuran hijauan, pakan tambahan perlu diberikan saat bunting tua dan baru melahirkan, sekitar 1 1/2 % berat badan dengan kandungan protein 16 %.
    5. Kandang
      Pada prinsipnya bentuk, bahan dan konstruksi kandang kambing berukuran 1 1/2 m² untuk induk secara individu. Pejantan dipisahkan dengan ukuran kandang 2 m², sedang anak lepas sapih disatukan (umur 3 bulan) dengan ukuran 1 m/ekor. tinggi penyekat 1 1/2 - 2 X tinggi ternak. 
    6. Pencegahan penyakit : sebelum ternak dikandangkan, kambing harus dibebaskan dari parasit internal dengan pemberian obat cacing, dan parasit eksternal dengan dimandikan.
  5. SUMBER
    Departemen Pertanian, http://www.deptan.go.id.
  6. KONTAK HUBUNGAN
    Departemen Pertanian RI, Jalan Harsono RM No. 3, Ragunan - Pasar Minggu, Jakarta 12550 - Indonesia

TERNAK KAMBING
  1. PENDAHULUAN
    Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Meskipun secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika pemeliharaannya ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif), pertambahan berat badannya dapat mencapai 50 - 150 gram per hari. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu: bibit, makanan, dan tata laksana.
  2. BIBIT
    Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha, apakah untuk pedaging, atau perah (misalnya: kambing kacang untuk produksi daging, kambing etawah untuk produksi susu, dll). Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
    • Ciri untuk calon induk:
      1. Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
      2. Jinak dan sorot matanya ramah.
      3. Kaki lurus dan tumit tinggi.
      4. Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
      5. Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
      6. Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.
    • Ciri untuk calon pejantan :
      1. Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
      2. Kaki lurus dan kuat.
      3. Dari keturunan kembar.
      4. Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.
  3. MAKANAN
    Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
    Cara pemberiannya :
    • Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.
    • Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
  4. TATA LAKSANA
    1. Kandang
      Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
      Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
      Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
      Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
      Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
      Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
      Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor
    2. Pengelolaan reproduksi
      Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.
      Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
      1. Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan
        mencapai 55 - 60 kg.
      2. Lama birahi 24 - 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.
      3. Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila
        dinaiki.
      4. Ratio jantan dan betina = 1 : 10
        Saat yang tepat untuk mengawinkan kambing adalah :
        1. Masa bunting 144 - 156 hari (.... 5 bulan).
        2. Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan.
    3. Pengendalian Penyakit
      1. Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
      2. Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan koksidiosis.
    4. Pasca Panen
      1. Hendaknya diusahakan untuk selalu meningkatkan nilai tambah dari produksi ternak, baik daging, susu, kulit, tanduk, maupun kotorannya. Bila kambing hendak dijual pada saat berat badan tidak bertambah lagi (umur sekitar 1 - 1,5 tahun), dan diusahakan agar permintaan akan kambing cukup tinggi.
      2. Harga diperkirakan berdasarkan : berat hidup x (45 sampai 50%) karkas x harga daging eceran.
  5. CONTOH ANALISA USAHA TERNAK KAMBING
    1. Pengeluaran
      1. Bibit
        • Bibit 1 ekor pejantan = 1 x Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-
        • Bibit 6 ekor betina = 1 x Rp. 200.000,- Rp. 1.200.000,-
          Total Rp. 1.450.000,-
      2. Kandang Rp. 500.000,-
      3. Makanan Rp. 200.000,-
      4. Obat-obatan Rp. 100.000,-
        Total Pengeluaran Rp. 2.250.000,-
    2. Pemasukan
      1. Dari anaknya
        Jika setelah 1 tahun, ke 6 produk menghasilkan 2 ekor, jumlah kambing yang bisa dijual setelah 1 tahun = 12 ekor. Jika harga tiap ekor Rp. 150.000,- maka dari 12 ekor tersebut akan dihasilkan : 12 x Rp. 150.000,- = Rp. 1.800.000,-
      2. Dari induk
        Pertambahan berat induk 50 gram per ekor per hari, maka setelah 2 tahun akan dihasilkan pertambahan berat : 7 x 50 gr x 365 = 127,75 kg. Total daging yang dapat dijual (7 x 15 kg) + 127,75 kg = 232,75 kg. Pendapatan dari penjualan daging = 232,75 kg x Rp. 10.000,-=Rp.2.327.500,-
      3. Dari kotoran :
        Selama 2 tahun bisa menghasilkan ± 70 karung x Rp. 1.000,- = Rp. 70.000,-
    3. Keuntungan
      1. Masuk:Rp.1.800.000+Rp. 2.327.500+Rp. 70.000 == Rp. 4.197.500,-
      2. Keluar:Rp.1.450.000+Rp.500.000+Rp.200.000+Rp.100.000 == Rp. 2.250.000
      3. Keuntungan selama 2 th: Rp. 4.197.500,- dikurang Rp. 2.250.000 == Rp. 1.947.500,- atau Rp. 81.145,- per bulan.
  6. SUMBER
    Brosur Ternak Kambing, Dinas Peternakan, Pemerintah DKI Jakarta, Jakarta Pusat (tahun 1997).
  7. KONTAK HUBUNGAN
    Dinas Peternakan, Pemerintah DKI Jakarta, Jl. Gunung Sahari Raya No. 11 Jakarta Pusat, Tel. (021) 626 7276, 639 3771 atau 600 7252 Pes. 202 Jakarta.


QUOTE:

Analisa Hasil Usaha Ternak Kambing Etawa


Analisa Hasil Usaha Ternak Kambing Etawa

pejantan kontesDalam setiap usaha tentu kita akan berharap pada maju dan berkembangnya sebuah usaha tersebut, maka jika kita memiliki sebuah usaha tertentu haruslah memiliki analisa hasil usaha tersebut untuk kelangsungan jenis usaha tersebut.
Kali ini saya mencoba menganalisa hasil usaha beternak kambing etawa berdasar situasional yang berkembang di Desa Donorejo,Kec Kaligesing,Kab Purworejo.
1. Waktu pemeliharaan adalah 24 bulan atau 2 tahun
2. Masa Produksi di hitung dari masa induk bunting 5 bulan dan masa menyusui 3 bulan atau beranak 3 kali dalam 2 tahun.
3. Dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.
4.Jumlah cempe yang akan di hasilkan selama 2 tahun adalah : 20 induk x 2 cempe x 3 beranak = 120 ekor cempe.
5. Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak 12 ekor.
6. (satu) ekor kambing etawa diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per bulan. Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran Purworejo dan sekitarnya Rp. 200/kg.
7. (satu) ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter per bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.1500/liter.
8. Harga cempe mengacu pada kriteria kambing standart pasar Desa Pandanrejo, Kec Kaligesing,Kab Purworejo. Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini. Harga patokan di ambil kisaran bulan september 2009.
9. Biaya pakan di hitung per ekor sedangkan gaji operator ternak atau karyawan di gaji berdasar 22 ekor untuk satu orang
Gaji Karyawan / operator ternak di hitung berdasar jam kerja ( 2 jam ) dalam sehari sebesar Rp 500.000 per bulan dengan asumsi operator ternak hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dalam setiap harinya untuk membersihkan kandang dan memberikan Pakan yang sudah di beli ( tidak termasuk pembelian pakan )
A. INVESTASI TETAP
Kambing betina 20 ekor @ Rp. 3.000.000.
20 ekor x Rp. 3.000.000
= Rp. 60.000.000
Kambing jantan 2 ekor @ Rp. 4.000.000
2 ekor x Rp. 4.000.000
= Rp. 8.000.000
Kandang 2 unit @ Rp. 7.500.000
2 unit x Rp. 7.500.000
= Rp. 15.000.000
Peralatan kandang Rp. 1.000.000
Total investasi tetap:
Rp. 60.000.000 + Rp. 8.000.000 + Rp. 15.000.000 + Rp. 1.000.000 = Rp. 84.000.000
B. BIAYA PRODUKSI
Biaya pemeliharaan kambing induk (22 ekor)
Biaya pakan ternak = 2.500/ ekor / hari
22 ekor x 2.500 = Rp 55.000/ hari
Biaya dalam satu bulan = 55.000 x 30 hari = Rp 1.650.000
Biaya Pakan selama 24 bulan = Rp 39.600.000
- Gaji karyawan
Rp.500.000 : 30 hari 22 ekor
Biaya gaji selama 24 bulan = Rp.12.000.000
Total Biaya Produksi :
Rp 39.600.000 + Rp 12.000.000 = Rp 51.600.000
C. PROYEKSI PENDAPATAN
Penjualan cempe
108 ekor x Rp. 1.500.000
= Rp. 162.000.000
Penjualan induk afkir
20 ekor x Rp. 1.500.000
= Rp. 30.000.000
Penjualan pupuk kandang
7,5 kg x 12 bulan x 2 tahun x Rp. 200 x 20 ekor
= Rp. 720.000
D. REKAPITULASI PENDAPATAN
1. Biaya-biaya:
- Biaya investasi Rp. 84.000.000
- Biaya pemeliharaan selama 2 tahun Rp 51.600.000
Total biaya Rp. 135.000.000
2. Pendapatan;
- Penjualan cempe Rp. 162.000.000
- Penjualan induk afkir Rp. 30.000.000
- Penjualan pupuk kandang Rp. 720.000
Total pendapatan Rp. 192.720.000
Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sbb:
Rp. 192.720.000– 135.000.000
= Rp. 57.120.000
Penghasilan per bulan
= Rp. 57.120.000 : 24 bulan
= Rp. 2.380.000
Dengan 20 ekor betina kita per bulan mendapatkan penghasilan sebesar = Rp. 2.380.000 Estimasi keuntungan tersebut belum termasuk kalau hasil cempe yang di keluarkan berkualitas super. Karena pada dasarnya harga cempe yang bener-bener super itu tidak ada batasan harganya . sebagai gambaran, penulis pernah menjual cempe jantan umur 3 bulan dengan harga 7,5 juta seekor.
jadi barometer penghasilan tersebut di atas adalah mengacu pada criteria terendah di pasar kambing etawa Desa Pandanrejo
dan estimasi ini berdasar waktu terpendek untuk mencoba dalam waktu produksi total tentunya akan memakan waktu selama 5 tahun yang akan menghasilkan perhitungan yang berbeda sebab investasi kandang akan berumur lebih dari 5 tahun .
Popularity: 57% [?]
SUMBER:

Minggu, 26 Juni 2011

ternak kambing


ternak kambing


Menurut Iman di bogor kebnyakan tukang sate dan rumah makan yang menjual sate,gulai atau sup kambing mememilih bahan baku domba daripada kambing.pasalnya harga domba lebih murah ketimbang kambing, jika harga daging kambing 42 ribu/kg,daging domba hanya rp 25 ribu/kg,”ujarnya. Selain itu,kata ilman,ada saja permintaan untuk keperluan Aqiqah (selamatan kelahiran anak). Tak salah kiranya pria kelahiran bima,15 april 1982 mengatakan prospek usaha perternakan domba memiliki pangsa pasar yang cukup baik dan permintaan yang tinggi. Apalagi menjelang Lebaran Idul Adha, permintaan domba bisa mengonjak hingga 10 kali lipat.

Sistem budi daya yang dilakukan ilman adalah membeli bibit domba dengan bobot badan 10-15 kg dan dipelihara selama 1-2 bulan kemudian dijual kembali dengan bobot 30-40 kg. Jenis domba yang dipelihara biasanya memiliki bulu kritin,tebal,dengan warna bulu yang hitam,putih atau campuran keduanya (belang) serta bertelinga dan bertanduk pendek tidak melengkung seperti kambing garut. Hingga kini populasi domba yang dimiliki ilman berjumlah lebih dari 200 ekor.

Budidaya. Ilman membeli bibit domba dari perternak domba di sekitar ciampea,leuwiliang dan gunung bundar-bogor,Jawa barat dengan kisaran harga saat ini sekitar Rp 350 ribu/ekor. Domba-domba tersebut dikandangkan pada kandang panggung yang bisa menampung domba sebanyak 250-300 ekor. Kandang dibuat panggung agra mudah membersihkan karena kotoran kambing dan urin jatuh ke bawah sehingga tidak cepat bau. Domba dikandang dengan sekat-sekat antara domba ukur besar (bobot lebih dari 30 kg) dengan domba ukuran kecil (bobot 20-28 kg). Menurut Ilman,domba besar dengan luasan 120 x 80 cm kapasitas 2 ekor dan luasan 6 x 2 m untuk 30 ekor domba ukuran kecil.
Selain membeli dan menjual domba, putera dari Hj. Asiah H. Ilyas ini pun kerap melakukan perkawinan domba yang dianggap unggul. Ciri domba jantan unggul biasanya bergerak lincah,sehat,gagah (kalau berdiri punggung sejajar) dan mata cerah. Sedangkan betina pilih betna yang siap kawin. Perkawinan dilakukan pada domba yang berusia 8-12 bulan dengan perbandingan 2-3 ekor pejantan bisa mengawini 10 ekor betina. Dalam waktu 6 bulan biasanya idikan yang telah bunting tersebut kemudian beranak dengan jumlah 1-3 ekor. Ank domba baru bisa dibesarkan dan baru bisa dijual pada umur 8 bulan.

pakan dan peralatan. Selama pemeliharaan,domba domba diberikan pakan berupa rumput 3 kali sehari sebanyak 10 kg. Sedangkan bagi domba yang sudah mendekati waktu jual diberikan pakan tambahan berupa total konsentrat sebanyak 40%dari dari bobot badan seperti dedak, sedangkan konsentrat dibeli dari poultry di daerah bogor. Sementara itu untuk mencegah penyakit mulut luka saat musim ujan, stres dan cacingan biasanya ilman memberikan obat cacing, antibiotik dan Vitamin technical sales ( TS) perusahaan perlukan di kandang di antaranya tempat pakan dan minum,ember,arit dan timbangan.

saat ini Ilman menjual domba dengan harga 650-760 ribu atau 25-28 ribu /kg. dengan harga tersebut ternak Ilman banyak dimiliki masyarakat karena harga di sekian sesuai dengan bobot domba,tidak seperti kambing garut yang harganya mahal bisa mencapai Rp 1,5 juta pada bobot 40kg.pada bulan-bulan biasa, Ilman sanggup menjual domba sebanyak 80-100 ekor per bulan. padahal harga beli bibit 350 ribu sehingga pria asal Bima ini pun bisa meraih omzet Rp 58 juta. Setelah di kurangi biayaoperasional seperti pembelian pakan,obat,vitamin dan antibiotik. sebesar 1 juta, listrik Rp 150 ribu, serta biaya transportasi Rp 5 juta otang karyawan di gaji 800 ribu tiap orang. dengan demikian ia bisa meraup untung bersih 13 juta tiap bulannya.demikian usaha ternak domba ini bisa balik setelah 6 bulan.eka


SUMBER:
http://bisnis-hasan.blogspot.com/2008/12/ternak-kambing.html

ternak kambing


ternak kambing


Menurut Iman di bogor kebnyakan tukang sate dan rumah makan yang menjual sate,gulai atau sup kambing mememilih bahan baku domba daripada kambing.pasalnya harga domba lebih murah ketimbang kambing, jika harga daging kambing 42 ribu/kg,daging domba hanya rp 25 ribu/kg,”ujarnya. Selain itu,kata ilman,ada saja permintaan untuk keperluan Aqiqah (selamatan kelahiran anak). Tak salah kiranya pria kelahiran bima,15 april 1982 mengatakan prospek usaha perternakan domba memiliki pangsa pasar yang cukup baik dan permintaan yang tinggi. Apalagi menjelang Lebaran Idul Adha, permintaan domba bisa mengonjak hingga 10 kali lipat.

Sistem budi daya yang dilakukan ilman adalah membeli bibit domba dengan bobot badan 10-15 kg dan dipelihara selama 1-2 bulan kemudian dijual kembali dengan bobot 30-40 kg. Jenis domba yang dipelihara biasanya memiliki bulu kritin,tebal,dengan warna bulu yang hitam,putih atau campuran keduanya (belang) serta bertelinga dan bertanduk pendek tidak melengkung seperti kambing garut. Hingga kini populasi domba yang dimiliki ilman berjumlah lebih dari 200 ekor.

Budidaya. Ilman membeli bibit domba dari perternak domba di sekitar ciampea,leuwiliang dan gunung bundar-bogor,Jawa barat dengan kisaran harga saat ini sekitar Rp 350 ribu/ekor. Domba-domba tersebut dikandangkan pada kandang panggung yang bisa menampung domba sebanyak 250-300 ekor. Kandang dibuat panggung agra mudah membersihkan karena kotoran kambing dan urin jatuh ke bawah sehingga tidak cepat bau. Domba dikandang dengan sekat-sekat antara domba ukur besar (bobot lebih dari 30 kg) dengan domba ukuran kecil (bobot 20-28 kg). Menurut Ilman,domba besar dengan luasan 120 x 80 cm kapasitas 2 ekor dan luasan 6 x 2 m untuk 30 ekor domba ukuran kecil.
Selain membeli dan menjual domba, putera dari Hj. Asiah H. Ilyas ini pun kerap melakukan perkawinan domba yang dianggap unggul. Ciri domba jantan unggul biasanya bergerak lincah,sehat,gagah (kalau berdiri punggung sejajar) dan mata cerah. Sedangkan betina pilih betna yang siap kawin. Perkawinan dilakukan pada domba yang berusia 8-12 bulan dengan perbandingan 2-3 ekor pejantan bisa mengawini 10 ekor betina. Dalam waktu 6 bulan biasanya idikan yang telah bunting tersebut kemudian beranak dengan jumlah 1-3 ekor. Ank domba baru bisa dibesarkan dan baru bisa dijual pada umur 8 bulan.

pakan dan peralatan. Selama pemeliharaan,domba domba diberikan pakan berupa rumput 3 kali sehari sebanyak 10 kg. Sedangkan bagi domba yang sudah mendekati waktu jual diberikan pakan tambahan berupa total konsentrat sebanyak 40%dari dari bobot badan seperti dedak, sedangkan konsentrat dibeli dari poultry di daerah bogor. Sementara itu untuk mencegah penyakit mulut luka saat musim ujan, stres dan cacingan biasanya ilman memberikan obat cacing, antibiotik dan Vitamin technical sales ( TS) perusahaan perlukan di kandang di antaranya tempat pakan dan minum,ember,arit dan timbangan.

saat ini Ilman menjual domba dengan harga 650-760 ribu atau 25-28 ribu /kg. dengan harga tersebut ternak Ilman banyak dimiliki masyarakat karena harga di sekian sesuai dengan bobot domba,tidak seperti kambing garut yang harganya mahal bisa mencapai Rp 1,5 juta pada bobot 40kg.pada bulan-bulan biasa, Ilman sanggup menjual domba sebanyak 80-100 ekor per bulan. padahal harga beli bibit 350 ribu sehingga pria asal Bima ini pun bisa meraih omzet Rp 58 juta. Setelah di kurangi biayaoperasional seperti pembelian pakan,obat,vitamin dan antibiotik. sebesar 1 juta, listrik Rp 150 ribu, serta biaya transportasi Rp 5 juta otang karyawan di gaji 800 ribu tiap orang. dengan demikian ia bisa meraup untung bersih 13 juta tiap bulannya.demikian usaha ternak domba ini bisa balik setelah 6 bulan.eka

Aburizal: Isu Gayus Intrik Politik


VIVAnews – Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan isu pertemuan mafia pajak Gayus Tambunan dengan dirinya di Bali adalah sekenario bohong yang tak berdasar fakta. Aburizal kembali menekankan bahwa hal itu merupakan intrik politik untuk menyerang dirinya.

"Inilah hebatnya, sesuatu yang tidak terjadi bisa dibuat seolah-olah ada," kata Aburizal saat berbincang dengan sejumlah redaktur senior usai menyampaikan kuliah umum di S Rajaratnam School of International Relations, Nanyang Technological University, Singapura, Jumat 19 November 2010.
Menurut politisi yang akrab disapa Ical ini, dirinya tidak pernah bertemu dengan Gayus. Sebab di waktu yang dituduhkan, dirinya masih berada di Palembang, Sumatera Selatan.
Ical baru tahu bahwa Gayus menonton ajang kompetisi tenis internasional dari media. "Saya tidak kenal dia, lihat wajahnya saja di media. Jadi heran kalau saya dikait-kaitkan," ujarnya.
Menurut Ical, skenario itu terlalu mengada-ada, apalagi dia punya alibi kuat dan banyak saksi. Karena itu, awalnya dia memilih enggan berkomentar atas tuduhan itu. "Saya awalnya malas menanggapi, terlalu mengada-ada," ujarnya.
Mengenai apakah ada sutradara atau master mind di balik hal itu, Ical mengaku tidak tahu. Namun, dia meminta hal itu dibongkar jika benar ada yang melakukan skenario itu. "Dibongkar saja siapa di balik ini," ujarnya.
Ical sendiri mengaku sudah biasa dengan serangan-serangan dan intrik politiksemacam itu. Intrik politik ini masih terkait dengan Pemilu 2014. "Ini kan padi sudah mulai menguning di mana-mana, jadi biasa intrik seperti itu," 


Quote :
politik.vivanews.com/news/read/189491-aburizal–isu-gayus-intrik-politik

Ekonomi Mikro


Ekonomi Mikro

BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Alfred Marshal dalam buku Principles of Economies “Ilmu Ekonomi adalah suatu bidang ekonomi tentang umat manusia dalam kehidupan sehari – hari”. Secara lebih mendetail, ilmu ekonomi diartikan sebagai studi tentang bagaimana masyarakat baik individu atau secara bersama – sama mengelola sumber daya yang terbatas atau langka sementara kebutuhan tidak terbatas. Sehingga sebenarnya elmu ekonomi akan mempelajari bagaimana individu – individu membuat keputusan, mulai dari seberapa banyak harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, apa saja yang harus dibeli berdasarkan scala preferensi yang dimilikinya, bagaimana mereka menabung dan seberapa banyak yang harus disisihkan untuk menabung. Secara integral ilmu ekonomi juga melihat pergerakan pertumbuhan ekonomi yang terjadi akibat adanya usaha – usaha yang dilakukan oleh individu – individu pelaku ekonomi, bagaimana kebijakan yang seharusnya diterapkan agar kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan lancar, adil dan mengacu pada win – win solution.
Berdasarkan uraian – uraian tersebut di atas, maka terdapat beberapa alasan mengepa kita perlu mempelajari ilmu ekonomi. Yaitu
1.Ilmu ekonomi akan membantu memahami dunia nyata. Ada beberapa pertanyaan mengenai perekonomian yang mungkin membangkitkan rasa keingintahuan misalnya tempat kost sulit di cari di Solo pada periode tertentu ?, Mengapa biaya penerbangan berkurang untuk pembelian tiket terusan ( pulang-pergi ) ?, Mengapa Marcela Yalianti dibayar begitu mahal untuk iklan yang dia bintangi ?, Mengapa biaya hidup di Jakarta lebih tinggi dibandingkan di Jogjakarta ? dan sebagainya
2.Ilmu ekonomi akan membantu seseorang menjadi pelaku ekonomi yang lihai dalam perekonomian. Karena dalam kehidupan kita akan banyak membuat keputusan ekonomi. Mahasiswa memilih jurusan dan program studi juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi seperti biaya hidup , akan bekerja di bidang apa? Berapa banyak biaya untuk dikonsumsi, berapa banyak yang ditabung, diwujudkan dalam bentuk apa investasi yang akan ditanam ? Kalau seseorang memutuskan untuk mempunyai usaha sendiri, bagaimana cara mengelola usaha tersebut ? Sampai dengan bagaimana seseorang menjadi begitu kaya sementara yang lain tidak ?
3.Ilmu ekonomi akan membantu pemahaman mengenai keterbatasan kebijakan ekonomi, potensi dan akibat yang akan terjadi dengan adanya kebijakan tersebut Bagaimana perpajakan dan defisit anggaran pemerintah mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan. Bagaimana kebijakan perekonomian akan menentukan masyarakat suatu negara memilih seorang presiden ? Misalnya Kasus di Amerika Serikat pada pemilihan presiden. Dalam kondisi Surplus anggaran pendapatan, Bush memilih kebijakan pemotongan pajak yang kemudian populer di kalangan pengusaha, Sementara Al Gore memilih kebijakan subsidi dan pemberian tunjangan sehingga populer di kalangan kaum miskin.
Setelah kita mengetahui alasan mempelajari ilmu ekonomi, maka terlihat jelas bahwa setiap kegiatan ekonomis membutuhkan pembuatan keputusan untuk mencapai kesejahteraan bersama. Terdapat 10 prinsip dalam pembuatan keputusan dan perekonomian yaitu :
1.Terdapat Trade Off ( Pilihan ). Yang mendasari adalah skala prioritas yang dipilih, masing – masing pilihan akan membawa opportunity cost, pilihan antara bekerja dan sekolah, pilihan antara membeli sepatu dengan baju dan sebagainya. Trade off yang terbesar dalam ekonomi secara global adalah pilihan antara Effisiensi dan Equity. Efisiensi adalah kondisi ideal ketika sebuah masyarakat dapat memperoleh hasil atau manfaat yang maksimal dari penggunaan sumber daya yang dimilikinya Sementara Equity adalah kondisi ideal ketika kesejahteraan ekonomi terbagi atau terdistribusikan secara adil di antara segenap anggota masyarakat.
2.Biaya adalah apa yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu. Biaya ini mengikuti pilihan yang diambil dan sering disebut sebagai Biaya Opportunity apa saja yang harus dikorbankan atau dikeluarkan untuk memperoleh sesuatu.
3.Orang rasional berpikir secara bertahap. Dalam pelaksanaan keputusan sering dilakukan penyesuaian – penyesuaian atau perubahan – perubahan marginal. Keputusan managerial yang dilakukan oleh perusahaan juga menggunakan prinsip ini di mana evaluasi selama masa pelaksanaan rencana – rencana ekonomi selalu dilakukan seiring pencapaian tujuan yang diinginkan. Misalnya dalam kasus yang dialami oleh Sunsilk sebagai Leader Market industri shampo akhirnya merubah strategi pemasaran karena dikalahkan oleh Biuti, Dengan perubahan pola pemasatan maka Sunsilk bisa kembali menjadi Leader Market. kemudian kasus pasta gigi Prodent yang akhirnya lenyap dari pasaran karena kesalahan dalam evaluasi pemasaran.
Tujuan yang diinginkan
Identifikasi masalah yang ada
Alternatif keputusan
Faktor internal Faktor Eksternal
Pengambilan keputusan
Pelaksanaan
Evaluasi
Di sini setiap pelaku ekonomi baik perseorangan maupun secara kelompok (perusahaan ) harus memahami skema pengambilan keputusan sebagai berikut
4.Setiap orang bereaksi terhadap Insentif. Insentif mendorong seseorang untuk bekerja secara lebih giat. Pemilihan antara leisure ( liburan ) dengan Kerja sangat terpengaruh oleh adanya insentif.
5.Perdagangan Dapat Menguntungkan Semua Pihak. Perdagangan didasari oleh Absolut Advantage, Comperatif Advantage dan Competitif Advantage. Melalui perdagangan diharapkan harga suatu barang akan lebih murah bila dibandingkan dengan biaya untuk memproduksi barang sendiri.
6.Pasar adalah Wahana untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi. Dalam perekonomian pasar ( market economy ), keputusan ditentukan oleh tarik menarik atau bargaining power antara permintaan dan penawaran. Namun faktor pemerintah juga mempengaruhi sebagai invisible hand dengan berbagai kebijakan yang ditetapkan. Misalnya kebijakan di bidang Fiskal dan Moneter, pemberian subsidi atau pengenaan pajak.
7.Pemerintah Ada kalanya Dapat memperbaiki Hasil – Hasil mekanisme Pasar. Kegagalan pasar ( Market Failure ) adalah situasi di mana pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien. Salah satu penyebab kegagalan pasar adalah Externalitas yaitu dampak suatu tindakan suatu pihak kepada pihak yang lain. Misalnya eksternalitas kaitannya dengan polusi, pembangunan jalan atau perumahan yang merusak ekosistem dan sosial budaya masyarakat. Hal ini kemudian menyebabkan munculnya ISO 14000 bagi perusahaan . Eksternatilitas bisa bersifat positif maupun negatif. Misalnya pembangunan Waduk Kedung Ombo. Sebab lain kegagalan pasar adalah Kuasa Pasar (Market Power) Hal ini merujuk pada kemampuan seseorang atau sekelompok orang/ usaha untuk mempengaruhi perekonomian dan harga. Misal kasus Boycoot pada awal tahun 1900an. Kuasa Pasar ini sering didominasi oleh pemerintah sebagai invisible hand dengan berbagai keputusan yang ditetapkan.
8.Standart Hidup Suatu Negara Tergantung pada kemampuannya Memproduksi Barang dan Jasa. Hal ini berkaitan erat dengan Productivitas. Semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan akan menyebabkan semakin tinggi perputaran mata uang yang terjadi sehingga harga akan meningkat. Pada posisi harga yang meningkat maka biaya hidup akan bertambah. Misalnya Perbandingan antara Jakarta & Jogjakarta, perputaran mata uang atau velocitynya lebih tinggi.
9.Harga – Harga Meningkat Jika pemerintah Mencetak Uang. Hal ini disebut dengan Inflasi yaitu suatu kondisi di mana harga-harga meningkat secara keseluruhan dalam sebuah perekonomian. Inflasi sering diikuti oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi. Namun Inflasi juga dibutuhkan dalam Perekonomian yaitu inflasi yang rendah dan terkendali.
10.Masyarakat menghadapi trade off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran. Kebijakan dalam menghadapi inflasi dan pengangguran merupakan pilihan yang sulit. Ketika pemerintah menekan laju inflasi, pada saat yang sama pengangguran akan bertambah. Trade off ini biasanya disebut dengan Kurva Philips, mengambil nama ekonom yang pertama menelaah trade off antara inflasi dan pengangguran.
Dalam pembuatan Keputusan, dihadapkan dengan Analisis Positif vs Normatif. Analisis Positif adalah manakala pernyataan mencoba untuk menjelaskan dunia sebagaimana adanya sementara Analisis Normatif mencoba menunjukkan bagaimana dunia ini seharusnya. Dengan adanya pertentangan tersebut maka selalu dicoba untuk mengusahakan adanya Win-Win Solution.
Ekonomi mulai dianggap sebagai suatu disiplin ilmu setelah terbitnya buku “The Wealth of Nations”, pada tahun 1776 oleh Adam Smith. Selama berabad – abad Ilmu Ekonomi mengalami banyak sekali kemajuan sampai kemudian munculnya buku “ The General Theory Of Employment, Interest And Money “ yang ditulis oleh John Maynard Keynes pada tahun 1936.
Ilmu ekonomi merupakan gabungan antara ilmu dan seni, dipelajari dengan berbagai alasan, yaitu untuk memahami berbagai permasalahan yang dihapadi oleh masyarakat dan rumah tangga; untuk membantu pemerintah negara berkembang maupun negara maju dalam menunjang pertumbuhan dan meningkatkan kualitas hidup, serta menghindari timbulnya depresi dan inflasi; untuk menganalisis dan mengubah ketidakmerataan distribusi pembangunan dan hasil – hasilnya serta pemerataan berbagai kesempatan berusaha.
Definisi
Terdapat banyak pengertian dan definisi mengenai ilmu ekonomi yang mudah untuk dimengerti, antara lain :
1.Studi tentang kegiatan produksi dan pertukaran atau transaksi antar anggota masyarakat
2.Analisis perilaku variabel – variabel ekonomi seperti harga, output, produksi, kesempatan kerja yang nantinya akan diperlukan pemerintah dalam perumusan kebijakan.
3.Bagaimana masyarakat memilih menggunakan sumber – sumber produktif yang terbatas untuk memproduksi berbagai macam komoditi sesuai kebutuhan.
4.Studi tentang uang, bunga dan modal
Dari beberapa definisi tersebut di atas, secara umum ilmu ekonomi adalah Bagaimana masyarakat menggunakan sumber – sumber langka yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan jasa sebanyak mungkin agar mencapai kepusan maksimum. Atau Efisiensi dalam menggunakan sumber – sumber dengan cara yang sebaik – baiknya. Di mana efisiensi diukur dengan membandingkan antara input dan output yang dihasilkan.
Ilmu Ekonomi saling berkaitan dan berkesinambungan dengan berbagai ilmu sosial yang lain seperti psikologi, politik, hukum, sosial budaya, sosiologi ,sejarah, termasuk pertahanan dan keamanan.
Tujuan yang hendak dicapai dalam perekonomian
Secara indivudial atau perilaku pelaku – pelaku ekonomi, tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan kegiatan ekonomi adalah terpenuhinya setiap kebutuhan hidup dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. Sementara apabila dibahas tujuan perekonomian secara luas maka tujuan yang hendak dicapai adalah
1.Tercapainya Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan dinamis
2.Tercapainya kesempatan kerja penuh atau Full Employment
3.Tercapainya Stabilitas harga
4.Tercapainya Kebebasan berusaha dan berekonomi
5.Tercapainya Distribusi pendapatan yang merata
6.Terjaminnya keamanan atau jaminan ekonomis
Dari tujuan – tujuan tersebut maka ilmu ekonomi dibedakan menjadi 2 cabang yaitu ekonomi Mikro dan Makro.
Analisis Mikro adalah pembahasan ekonomi yang ditujukan pada subyek ekonomi secara individual ( rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen / perusahaan secara individu) dan bagaimana mereka berinteraksi di pasar.
Analisis Makro mempelajari subyek ekonomi secara agregatif ( keseluruhan ) meliputi keterkaitan antara masing – masing pelaku ekonomi seperti konsumen, produsen, negara/ pemerintah dan luar negeri. Dalam makro perilaku subyek secara individu diabaikan. Termasuk di dalamnya mengkaji fenomena perekonomian termasuk inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.
Perbedaan antara ekonomi makro dan mikro bukan hal yang mendasar karena perekonomian secara agregat sebenarnya adalah kumpulan bagian – bagian pasar dalam perekonomian itu. Perbedaannya adalah pada penekanan dan pembahasan.
Ruang lingkup perekonomian bisa dibentuk dalam skema sebagai berikut :
Gb 1.1 Skema ruang lingkup perekonomian
Ekonomi Mikro bisa didefinisikan sebagai hubungan antara produsen dengan konsumen atau antara pemilik modal dengan pemilik faktor produksi. Hubungan itu bisa digambarkan sebagai berikut :
Pasar Barang dan Jasa
Rumah tangga Rumah tangga
Perusahaan Konsumen
Pasar faktor produksi
Gb.1.2 Hubungan produsen dan konsumen
Proses interaksi yang terjadi di pasar mengakibatkan perputaran uang antar konsumen dan produsen berjalan dengan lancar. Rumah tangga konsumen memperoleh uang pada pasar faktor produksi, sementara rumah tangga produsen memperoleh uang melalui penjualan barang dan jasa. Kondisi ini disebut sebagai simbiosis mutualisme antara sektor rumah tangga perusahaan dan rumah tangga konsumen.Alfred Marshal menyebut bahwa permintaan akan faktor produksi merupakan turunan ( derived demand ) dari permintaan akan barang dan jasa yang timbul karena kebutuhan manusia.
Besarnya pendapatan baik produsen maupun konsumen tergantung pada :
1.Kuantitas faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan
2.Jumlah barang dan jasa yang berhasil diciptakan dengan adanya proses produksi.
3.Tingkat harga penggunaan yang berlaku, karena faktor produksi juga mempunyai harga yang akan menjadi biaya produksi bagi perusahaan
Permintaan akan barang timbul karena individu pada sektor rumah tangga :
a.Memerlukan barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
b.Memiliki daya beli ( pendapatan berupa uang ) yang diperoleh dari penjualan atas faktor – faktor produksi yang dimilikinya ke sektor rumah tangga perusahaan
BAB II
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Dalam melakukan kegiatan konsumsinya, perilaku konsumen dituntun oleh tujuannya untuk memperoleh kepuasan. Terdapat beberapa pendekatan permintaan individu yaitu :
Ada 2 cara pendekatan yaitu :
1.Pendekatan Cardinal
2.Pendekatan Ordinal
1. Pendekatan kardinal , asumsi dasarnya:
a.Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur, util
b.Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c.Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. ( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
d.Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal
Asumsi seorang konsumen
1.Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal.
2.Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jasa
3.Terdapat kendala anggaran
Cara untuk maksimisasi daya guna total konsumen adalah :
MUa = MUb = MUx
Pa Pb Px
Dan menggunakan kendala anggaran
I = APa + BPb + ……+ XPx
Contoh kasus 1
Konsumen A akan mengkonsumsi 2 buah barang X & Y dengan jumlah anggaran sebesar Rp 10. Harga masing – masing barang Px = Rp 1 dan Py = Rp 1. Apabila rangkaian utility adalah sebagai berikut : Berapa banyak barang X dan Y yang dibeli oleh konsumen tersebut ?
Tabel 2.1 Nilai guna terhadap konsumsi 2 macam barang
Konsumsi ke
Nilai Guna Barang Y
Nilai Guna Barang X
1
16
12
2
15
11
3
14
10
4
13
9
5
12
8
6
11
7
7
10
6
8
9
5
9
8
4
10
7
3
Total
115
75
Dengan asumsi konsumen rasional maka Tn A akan mengkonsumsi barang X sebanyak 3 dan barang Y sebanyak 7 ( Cetak tebal ).
I = Ypy + XPx = 7 ( 1 ) + 3 ( 1 ) = 10
Total Utility = 124 nilai guna.
2. Pendekatan Ordinal
Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :
1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Pendekatan ordinal membutuhkan tolok ukur pembanding yang disebut dengan indeferent kurve. Kurva Indeferent adalah Kurva yang menghubungkan titik – titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama.
Ciri – ciri kurva Indiferent
1.Berlereng/ slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y
2.Cembung ke titik Origin ( Convex ) . Derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dengan hukum Gossen, di mana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang X tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y
3.Tidak saling berpotongan. Ini berakitan dengan asumsi bahwa masing – masing kurva indiferent menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Dengan pengertian apabila A = B dan A = C maka otomatis C = B padahal yang terjadi tidak demikian.
4.Semakin ke kanan menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi. Ketika kurva bergeser ke kanan akan menunjukkan kombinasi barang X dan Y yang bisa dikonsumsi oleh seseorang semakin banyak. Hal inilah yang menyebabkan semakin bertambahnya kepuasan dengan pergeseran kurva ke kanan.
Y
0 X
Gb. 2.1 Kurva Indeferent
3. Fungsi Belanja
Untuk memenuhi kebutuhannya, konsumen membeli barang / jasa X dan Y yang akan dikonsumsinya. Pola belanja yang kita gunakan di sini adalah menggunakan habis seluruh uangnya untuk belanja barang / jasa ( asumsi full employment dari pandangan Klasik ). Fungsi belanja bisa dituliskan sebagai berikut :
I = X Px + Y Py
Dimana I = Uang anggaran yang dimiliki konsumen
X,Y = Kuantitas barang X dan Y yang dibeli
Px,Py = Harga barang X dan Y
Secara grafis, fungsi belanja bisa digambarkan dalam Budget Line atau kendala anggaran. Budget Line adalah garis yang menghubungkan titik – titik kombinasi barang X dan Y yang mampu dibeli oleh konsumen pada tingkat pendapatan tertentu.
Karakteristik Budget Line adalah sebagai berikut :
1.Budget Line berslope negatif. Hal ini disebabkan adanya efek substitusi antara barang X dan barang Y
2.Satu Budget Line untuk satu jumlah anggaran tertentu. Semakin besar jumlah uang yang dialokasikan untuk membeli barang X dan Y ditunjukkan oleh garis yang semakin menjauhi titik 0.
3.Panjang penggal vertikal menunjukkan apabila keseluruhan dana digunakan untuk membeli barang Y, sebaliknya penggal horisontal menunjukkan apabila seluruh dana digunakan untuk membeli barang X.
Contoh kasus 2 :
Tn A mempunyai pendapatan sebesar Rp 125.000 yang akan digunakan untuk membeli 2 macam barang X dan Y apabila harga X (Px) Rp 1200 dan harga Y (Py) Rp 1000 bagaimana bentuk kurvanya ?
Y
0 X
Gb 2.2. Kurva Budget Line
Dalam melakukan optimasi terhadap kepuasannya, konsumen dipandu
Y
Y1 E IC
0 BL X
X1
Gb.2.3 kepuasan maksimum pada pendekatan ordinal
Berkaitan dengan kepuasan ( keseimbangan BL dan IC ) ini maka konsumen dihadapkan pada Efek Substitusi dan Efek Pendapatan.
Efek Substitusi adalah perubahan keseimbangan konsumsi barang X dan Y karena terdapat perubahan dalam harga salah satu barang sehingga konsumen terpaksa mengubah keseimbangannya untuk mencapai kepuasan maksimum yang baru.
Y
PCC = Price Consumption Curve
IC3
IC1
IC1
BL2 BL1 BL3
1X
Gb 2.4. Efek Substitusi
Mula – mula keseimbangan berada pada titik A tetapi kemudian terjadi perubahan dalam harga X sehingga BL berubah dan mengakibatkan timbulnya keseimbangan antara BL dan IC yang baru menjadi titik B. Garis yang menghubungkan titik A dan B ini disebut dengan efek substitusi.
PCC atau Price Consumption Curve adalah kurva yang menghubungkan titik – titik keseimbangan X dan Y yang berubah disebabkan karena adanya efek substitusi (perubahan salah satu atau kedua macam barang )
Efek pendapatan adalah perubahan keseimbangan BL dan IC karena adanya perubahan dalam pendapatan secara riil.
Y
ICC
IC3
IC1
IC 2
BL2 BL1 BL3
1X
Gb. 2.5. Efek pendapatan
Mula – mula keseimbangan berada pada titik E tetapi kemudian terjadi perubahan dalam pendapatan riil, BL berubah dan mengakibatkan timbulnya keseimbangan antara BL dan IC yang baru menjadi titik F. Garis yang menghubungkan titik A dan B ini disebut dengan efek pendapatan.
ICC = Income Consumption Curve adalah kurva yang menghubungkan titik – titik perubahan keseimbangan barang dan jasa yang akan dikonsumsi oleh konsumen pada tingkat income yang berubah
Pengaruh jenis barang terhadap permintaan konsumen.
1.Barang normal, barang – barang pada umumnya , Pendapatan naik maka akan mengakibatkan permintaan terhadap barang tersebut bertambah dan sebaliknya . Harga turun menyebabkan permintaan naik dan sebaliknya
2.Barang inferior, barang kurang disukai/ lebih rendah dibandingkan barang normal. Misal jagung terhadap beras. Pendapatan bertambah mengakibatkan permintaan akan barang tersebut justru berkurang dan sebaliknya .
3.Barang superior, barang mewah , Pendapatan bertambah mengakibatkan permintaan bertambah dan sebaliknya. Harga naik menyebabkan permintaan turun dan sebaliknya . Seperti kasus pada barang normal.
BAB III
TEORI PERILAKU PRODUSEN
Permasalahan seorang produsen adalah bagaimana dengan modal yang terbatas bisa menciptakan barang dengan kualitas dan kuantitas yang cukup. Peran penting seorang produsen adalah sebagai berikut :
1.Produsen menjadi manajer yang mengkoordinasikan faktor – faktor produksi baik tenaga kerja/ L , tanah/ sumber daya alam, N, capital/ modal, bahan baku dan enterpreneur / keahlian yang ada dalam masyarakat.
2.Mempunyai insiatif dan daya kreatif untuk inovasi – inovasi baru termasuk dalam IPTEK.
3.Mengambil keputusan kebijakan bisnis
4.Mampu menganalisis kondisi ekonomi secara makro yang sedang berlangsung dalam negara tersebut.
5.Kemampuan untuk memilih WHAT (Brg apa yang dibuat ), HOW ( Bgmn cara paling efisien untuk membuatnya ), WHO ( siapa yang terjun langsung dan tidak langsung dalam proses produksi ), WHOM ( Untuk siapa barang tersebut dibuat ). Di sini diharapkan seorang produsen mempunyai kepekaan untuk melihat pasar yang paling menguntungkan.
FUNGSI PRODUKSI
Untuk memproduksi suatu barang atau jasa, perusahaan memerlukan sumber atau faktor produksi. Yaitu input – input yang dibutuhkan untuk menciptakan out put Produk. Hubungan antara input dan output digambarkan sebagai berikut :
Q = f ( K, L , T , N )
Di mana Q = Out put atau Produk
K = Kapital/ modal
L = Labour / tenaga Kerja
T = Tehnologi
N = Nature/ Tanah/ Sumber Daya Alam
S = Skill/ Entepreneur
Dari fungsi hubungan antara input dengan output diperoleh biaya produksi untuk masing – masing tingkat out put.
TEORI BIAYA
Dalam berproduksi kita tidak akan lepas dari biaya. Terdapat banyak pembedaan jenis biaya :
1.a. Biaya langsung Yaitu biaya yang langsung masuk dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, tenaga kerja dll.
b. Biaya tidak langsung Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi misalnya biaya telepon, listrik, iklan dll.
2.a. Biaya eksplisit Yaitu biaya yang muncul atau kelihatan dalam proses produksi.
b. Biaya implisit Yaitu biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan.
3.a. Biaya Tetap ( Fixed Cost = FC ) Yaitu biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi. Biasanya hanya muncul pada saat pertama akan berproduksi, gedung, mesin berat, dll
b. Biaya Variabel ( Variabel Cost = VC ) Yaitu biaya yang bertambah seiring dengan bertambahnya unit barang yang diproduksi.
Dari beberapa jenis biaya tersebut yang akan banyak kita gunakan adalah jenis yang ketiga.
Total biaya ( Total Cost = TC ) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang. TC = TFC + TVC
Biaya Perunit ( Average Cost = AC ) Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi. AC = TC / Q
Biaya Marginal ( Marginal Cost = MC ) Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi.
Secara Grafis, hubungan macam – macam biaya tersebut bisa dilihat sebagai berikut :
TC
Rp
VC
FC
AFC
1Q
Gb. 3.1. Hubungan macam – macam biaya produksi
Seperti pada perilaku konsumen, Dalam berperilaku seorang produsen juga dibatasi dengan Besar biaya yang harus dikeluarkan dan juga besarnya produk yang bisa dibuat. Hal ini disebut dengan Isocost dan Isoproduct.
Isoproduct adalah kurva yang menghubungkan kombinasi antara faktor produksi ( L & K ) yang mampu memproduksi sejumlah barang tertentu. Sifat Isoproduct sama dengan Kurva Indiferent.
Isocost adalah garis yang menghubungkan kombinasi faktor – faktor produksi ( K & L ) pada tingkat pengeluaran biaya tertentu.Seperti dalam budget line. Isocost mempunyai daerah yang feasible.
K
0 L
Gb. 3.2. Kurva Isocost dan Isoproduct
Suatu perusahaan berada pada kondisi produksi optimum apabila terjadi persinggungan antara Isocost dan Isoproduct. Apabila masing – masing keseimbangan dihubungkan akan terbentuk jalur perluasan produksi dalam jangka panjang.
Fungsi Produksi dibedakan menjadi :
1.Jangka Pendek : Jika terdapat fixed dan variable cost.
2.Jangka Panjang : Jika semua fixed cost sudah menjadi variable cost.
Dalam jangka pendek berlaku hukum The Law of Deminishing Return ( Hukum kenaikan yang semakin menurun ). Yaitu Jika dalam proses produksi terdapat input tetap / Fixed Cost ( artinya produksi masih dalam jangka pendek ) , Apabila semakin banyak input variabel yang digunakan, maka output akan bertambah dengan pola pertambahan yang menunjukkan:
1.MP naik, maksimum lalu turun sampai nol dan akhirnya negatif The law of Deminishing Marginal Return
2.AP mula-mula naik, maksimum lalu turun tapi tidak menjadi negatif disebut The Law of Deminishing Average Return.
Elastisitas Input Yaitu Seberapa besar perubahan output akibat perubahan input. Mempunyai 2 kemungkinan :
1.Negatif yaitu pertambahan input akan mengurangi output
2.Positif yaitu pertambahan input justru menambah output
Dalam kenaikan produksi terdapat 2
1.Economies of Scale yaitu apabila biaya per unit menurun dengan semakin bertambahnya produksi atau disebut Decreasing Cost. Kondisi ini yang diharapkan oleh setiap perusahaan yang berproduksi/ efisiensi produksi.
2.Diseconomies of Scale yaitu dengan peningkatan produksi justru menyebabkan kenaikan biaya per unit. Kondisi ini harus segera dicari penyebabnya di mana munculnya inefisiensi.
Untuk mengatasi agar tidak terjadi Diseconomies of Scale yang mengakibatkan banyak kerugian pada Perusahaan, maka jangka panjang diperlukan beberapa faktor berikut ini :
a.Spesialisasi Tenaga Kerja, Dengan jumlah tenaga kerja yang relatif banyak dan dilakukan pembagian maka masing – masing tenaga kerja akan mampu berkonsentrasi pada pekerjaan . Selain itu spesialisasi akan menghasilkan keahlian khusus dan cekatan bagi seorang tenaga kerja.
b.Spesialisasi Manajemen, Spesialisasi ini menyebabkan fokus dari seorang manajer atas pekerjaan tertentu misalnya manajer pemasaran, manajer produksi, HRD dan sebagainya. Yang akan mendorong suatu perusahaan untuk cepat berkembang.
c.Pemanfaatan Peralatan Kapital secara maksimal.
d.Produk sampingan. Hal ini dilakukan untuk memperkecil limbah yang harus dibuang dan juga memanfaatkan daur ulang dari produk tersebut. Misalnya Pabrik gula memanfaatkan produk sampingan berupa spirtus.
PENDAPATAN / REVENUE
Selain biaya produksi, hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah berapa jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.
Total Revenue (TR) Yaitu total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu.
Kuantitas Barang ( Q ) yaitu total jumlah barang yang diproduksi oleh seorang produsen
Average Revenue ( AR ) yaitu harga rata – rata unit barang AR = TR /Q
Seorang produsen yang rasional pasti mengharapkan pendapatan yang dia peroleh harus lebih besar dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkannya.
Dimana
 = TR - TC
TR = TC Perusahaan BEP ( Break Event Point)
TR > TC Perusahaan laba
TR < TC Perusahaan rugi.
Contoh Kasus 3
Diketahui perusahaan roti mempunyai Fixed Cost sebesar Rp 10 juta dan biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat sepotong roti adalah Rp 500,- apabila harga jualnya Rp 1000,- Berapa harus dijual agar perusahaan BEP ?
TC = FC + VC = 10 juta + 500 Q
TR = P X Q = 1000 Q
BEP = TR – TC = 0
( 1000 Q ) – ( 10 juta + 500 Q ) = 0
500 Q = 10 juta
Q = 20.000 unit
Jadi perusahaan baru akan mendapatkan keuntungan setelah berproduksi minimal 20.001 unit.
BAB IV
KESEIMBANGAN DEMAND & SUPPLY
Demand/ Permintaan
Pengertian Permintaan adalah fungsi yang menunjukkan berbagai jumlah produk yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Kurva permintaan menunjukkan hubungan terbalik antara harga dengan jumlah barang yang diminta dan berlereng/ slope negatif yang artinya kenaikan harga akan mengakibatkan penurunan jumlah barang yang diminta. Kurva Permintaan bisa digambarkan sebagai berikut :
P
0 Q
Gb. 4.1 Kurva permintaan
Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga barang tersebut adalah sebagai berikut :
a.Selera, perubahan selera konsumen bisa terjadi karena faktor mode dan iklan
b.Jumlah konsumen, pertambahn penduduk akan mengakibatkan jumlah konsumen yang semakin meningkat dan mengubah permintaan
c.Pendapatan konsumen.Pada kasus barang normal pertambahan pendapatan akan menaikkan permintaan sementara untuk barang inferior, pertambahan pendapatan justru akan menyebabkan penurunan permintaan.
d.Harga barang lain. Pengaruh perubahan harga barang tergantung apakah barang tersebut sifatnya substitusi / saling menggantikan atau barang komplementer/ saling melengkapi.
e.Ekspektasi/ Harapan akan masa depan. Apabila ekspektasi positif, artinya harga barang diharapkan normal maka tidak mempengaruhi permintaan tetapi apabila ekspektasinya negatif di mana harga barang diharapkan akan naik akan mengakibatkan kenaikan permintaan.
Kelima faktor tadi mengakibatkan perubahan permintaan sementara harga barang itu sendiri mengakibatkan perubahan dalam jumlah barang yang diminta. Perbedaan jumlah barang dan diminta dan perubahan permintaan adalah :
Perubahan jumlah barang yang diminta artinya kurva permintaan tetap hanya naik turun titik pada kurva tersebut.
Perubahan permintaan artinya perubahan kurva permintaan secara keseluruhan bergeser ke kanan atas atau ke kiri bawah.
Supply/ Penawaran
Pengertian Penawaran adalah sejumlah kuantitas barang tertentu yang ingin dijual oleh produsen pada berbagai tingkat harga dalam periode waktu tertentu.
Kurva penawaran juga menunjukkan hubungan antara harga dengan kuantitas, di mana apabila harag turun maka jumlah yang ditawarkan untuk dijual turun sementara apabila harga naik maka jumlah yang tersedia untuk dijual juga naik sehingga Kurva Penawaran berslope Positif
P
0 Q
Gb 4.2. Kurva penawaran
Selain harga, faktor – faktor yang mempengaruhi fungsi penawaran adalah sebagai berikut :
a.Tehnik produksi dan harga faktor produksi. Karena hal yang terpenting dalam penentuan harga suatu barang adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang itu sendiri.
b.Perubahan harga barang lain. Hal ini berkaitan dengan sifat barang lain tersebut apakah substitusi ataukah komplementer.
c.Ekspektasi di masa depan. Apabila ekspektasi harga positif artinya tidak ada kemungkinan kenaikan harga relatif tinggi di masa depan maka penawaran akan tetap, sebaliknya apabila ada ekspektasi harga akan naik maka produsen akan mengurangi penawaran dan menimbun barang untuk dijual di masa yang akan datang.
d.Banyaknya produsen. Semakin banyak produsen artinya penawaran bertambah dan sebaliknya apabila jumlah produsen sedikit, penawaran akan berkurang.
Keseimbangan Antara Supply dan Demand
Unsur yang paling penting dalam Pasar adalah harga dan jumlah barang yang disepakati oleh konsumen maupun oleh produsen. Dalam pasar, penawaran dan permintaan akan melakukan tarik – menarik atau Bargaining Power untuk membentuk harga dan kuantitas yang disepakati.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan pasar selain faktor harga. Hal ini bisa dijelaskan pada diagram berikut :
Harga akan terjadi apabila terdapat keseimbangan antara penawaran dengan permintaan. ( Qs = Qd Atau Ps = Pd )
Secara matematis keseimbangan bisa dituliskan sebagai berikut :
Contoh kasus 4
Bila fungsi permintaan Pd = 10 – 2 Qd
Ps = 1 + 1,5 Qs
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs atau pd = Ps
10 – 2 Q = 1 + 1,5 Q
9 = 3,5 Q
Q = 2,57
P = 10 + 2Q
= 10 – 5,14 = 4,86
Penggambarannya
Fungsi Permintaan; pada saat P = 0 Q = 5
Q = 0 P = 10
Fungsi Penawaran; pada saat P = 0 Q = - 0,667
Q = 0 P = 1
BAB V
PAJAK DAN SUBSIDI
Tugas utama pemerintah untuk mencapai tujuan kemapanan ekonomi adalah dengan menstabilkan harga. Harga dituntut untuk dinamis namun stabil, artinya kenaikan harga masih dalam batas yang bisa ditelolerir dan tidak fluktuatif. Terdapat banyak mekanisme yang dilakukan oleh pemerintah misalnya dengan bertindak sebagai penjual sekaligus pembeli untuk barang tertentu. Misalnya dilakukan oleh pemerintah untuk menjamin ketersediaan beras melalui Bulog.
Salah satu mekanisme lain yang dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga adalah dengan pajak dan subsidi. Baik pajak maupun subsidi dilakukan pemerintah dengan memperhatikan dua pihak yaitu produsen dan konsumen. Tarik – menarik mengenai jumlah pajak yang ditanggung maupun subsidi yang dinikmati oleh konsumen dan produsen tergantung dari elastisitas barang tersebut. Makin pokok atau penting nilai suatu barang bagi konsumen akan mengakibatkan semakin besar pajak yang diatnggung oleh konsumen dan makin sedikit subsidi yang bisa dinikmatinya dan sebaliknya apabila tingkat/ nilai kepentingan barang itu semakin rendah.
Dengan adanya pajak dan subsidi maka keseimbangan pasar akan berubah. Bagaimana dampak pengenaan pajak dan subsidi kita bahas berikut ini.
Pajak
Pajak yang kita bahas di sini adalah pajak pertambahan nilai yaitu sejumlah uang yang dikenakan oleh pemerintah untuk barang tertentu. Yang besarnya bisa ditentukan secara nominal atau merupakan prosentase tertentu terhadap harga barang tersebut.
Contoh Kasus 5
Qd = 15 – Pd Qs = 2 Ps – 6
Bila pajak yang dikenakan oleh pemerintah Rp 3 / unit. Berapa harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah pajak.
a.Sebelum pajak
15 – P = 2 ps – 6 Q = 15 - P
1= 3 P Q = 15 - 7
P = 7 Q = 8
Note : Pajak memberikan pengaruh langsung pada supply
b.Sesudah pajak
Qs = 2 ( Ps – 3 ) – 6
= 2 Ps – 6 – 6
QSt = 2 Ps – 12
Pd = Ps Qd = Qs
15 – P = 2P – 12
1= 3P
P = 9
Q = 15 – 9 = 6
Keseimbangan baru terjadi pada P = 9 dan Q = 6
Jadi a. Pajak ditanggung konsumen Rp 2 ( 9 – 7 = 2 )
a.Pajak ditanggung Produsen Rp 1 ( 3 –2 = 1 )
b.Pendapatan yang diterima oleh pemerintah adalah besar pajak dikalikan dengan jumlah barang pada keseimbangan
6 X Rp 3 = Rp 18,-
Pajak Proporsional yaitu pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan prosentase tertentu terhadap harga barang.
Misalnya ditentukan besarnya pajak adalah sebesar t % , maka persamaannya :
P = a + bQ + tP
P – t P = a + bQ
( 1 – t ) P = a + b Q
P = ( a / 1 – t ) + ( b / 1 – t ) Q
Misalnya dengan mengambil kasus di atas di mana fungsi permintaan Pd =15–Q dan fungsi penawaran Ps= 3 + 0,5 Q. Dan ditetapkan pajak adalah sebesar 25 % dari harga.
Harga dan kuantitas sebelum pajak P = 7 dan Q = 8.
Setelah pajak.
Ps = 3 + 0,5 Q + 0,25 P
0,75 P = 3 + 0,5 Q
P = 4 + 0,667 Q atau Q = -6 + 1,5 P
Keseimbangan pasar :
15 – P = -6 + 1,5 P Q = 15 - P
1= 2,5 P
P = 8,4 Q = 6,6
Besar pajak dalam nominal adalah 0,25 X Rp 7 = Rp 1,75
Pajak ditanggung konsumen Rp 8,4 – Rp 7= Rp1,4. ( 80 %)
Pajak ditanggung Produsen Rp1,75 – Rp1,4=Rp0,35 (20 %)
Besar kecilnya prosentase pajak yang ditanggung baik oleh konsumen maupun produsen ditentukan oleh elastisitas barang. Apabila barang elastis maka produsen akan menanggung beban lebih banyak sementara apabila inelastis maka konsumen yang menanggung lebih banyak.
Subsidi
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk mengurangi tingginya harga. Subsidi merupakan kebalikan dari pajak, dimana dengan diberikannya subsidi maka akan menyebabkan harga jual menjadi lebih murah dan barang yang terjual menjadi lebih banyak.
Contoh kasus 6
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran adalah sebagai berikut
Qd = 10 – Pd Qs = -6 + 2 Ps
Pemerintah mengenakan subsidi atas barang tersebut sebesar Rp 2 / unit.
a.Persamaan permintaan dan penawaran sebelum adanya subsidi
Qd = 10 – Pd Qs = -6 + 2 ps
10 – Pd = -6 + 2P Qs = 10 – P
-3 P = -16 Q = 10 – P
P = 5 1/3 Q = 10 – 5 1/3
Q = 4 2/3
b.Diberikan subsidi sebesar Rp 2 maka
Qs = -6 + 2 ( Ps + 2 )
= -6 + 2 Ps + 4
= -2 + 2 Ps
Dimasukkan Qs = Qd
- 2 + 2 Ps = 10 – Pd Q = 10 - P
3 P = 12 Q = 10 - 4
P = 4 Q = 6
Harga menjadi lebih murah sedangkan jumlah barang yang disepakati menjadi lebih banyak.
a.Subsidi untuk produsen Rp 2/3 ( Total Subsidi – Subsidi konsumen)
b.Subsidi untuk konsumen Rp 1 1/3 ( Psemula – P akhir )
c.Pengeluaran pemerintah untuk subsidi Rp 2 X 6 = Rp 12,-
Grafik sebelum dan sesudah pemberian subsidi bisa digambar.
BAB VI
ELASTISITAS
Elastisitas adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar perubahan nilai suatu variabel yang diakibatkan perubahan variabel lain yang mempengaruhinya. Secara umum disebutkan bahwa eElastisitas yaitu berapa % perubahan Y apabila X berubah :
 = Y / X = lim ( Y / Y ) = dY . X
X = 0 ( X / X ) dX Y
Sifat elastisitas
 = 1 unitary elastis
 > 1 elastis
0 <  < 1 inelastis
 = 0 Inelastis sempurna
 = Elastis sempurma
Elastisitas Permintaan
Adalah seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta dengan adanya perubahan harga. Suatu barang dikatakan elastis apabila pembeli/ konsumen responsif terhadap perubahan harga yang ditetapkan. Besar kecilnya elastisitas tergantung pada besar kecilnya perubahan jumlah barang yang diminta karena perubahan harga tersebut. Rumusan elastisitas permintaan adalah sebagai berikut :
d = %  Qd =  Qd = lim ( Qd / Qd )
%  P  P ( P / P )
= d Qd . P
d P Qd
Contoh kasus 7)
Diketahui Qd = 25 - 3 P 2 . Tentukan elastisitasnya pada tingkat harga 5.
Qd = 25 – 3 P 2
.dQd / dP = Qd ‘ = - 6 P
d = dQd . p_
dP Qd
= -6P . P .
25-3P2
= -6(5) . 5 . = 3
25-75
Jadi pada tingkat harga Rp 5 apabila terjadi perubahan harga sebesar Rp 1 maka akan mengkibatkan perubahan permintaan sebesar 3 unit.
ELASTISITAS PENAWARAN
Pengertian elastisitas penawaran sama dengan elastisitas permintaan. Hanya dilihat dari sisi produsen. Apabila terjadi perubahan harga berapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
s = %  Qs = E Qs = lim
%  P E P P  0
(  Qs / Qs ) = dQs . P .
( P / P ) dP Qs
Contoh kasus 8)
Qs = -200 + 7 P2
Berapa elastisitas penawaran pada tingkat harga
P =10 dan P = 15
Qs = -200 + 7 P2
Qs’ = 14P
s = 14P . P .
-200 + 7 P2
Saat P = 10 s = 140 . 10 . = 2,8
-200 + 700
Saat P = 15 ?
Faktor – Faktor yang mempengaruhi elastisitas adalah sebagai berikut :
1.Substitubilitas. Semakin banyak barang substitusi atau barang pengganti yang tersedia maka semakin besar elastisitasnya. Karena perubahan harga sedikit saja akan mengakibatkan konsumen mengubah besarnya barang yang diminta, demikian juga dari sisi produsen.
2.Proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk barang tersebut. Semakin banyak proporsi pendapatan untuk barang tersebut mengakibatkan semakin kecil elastisitasnya. Hal ini karena perubahan harga akan sangat berpengaruh terhadap besarnya proporsi pendapatan.
3.Jenis barang. Merupakan barang kebutuhan pokok atau bukan. Apabila barang kebutuhan pokok maka elatisitasnya kecil atau semakin inelastis, sebaliknya bila bukan maka elastisitasnya besar. Oleh karena itu barang kebutuhan pokok cenderung inelastis.
4.Lamanya periode waktu. Semakin panjang periode waktu maka semakin elastis. Hal ini karena kebiasaan pola konsumsi terbentuk dalan jangka waktu yang lama. Misalnya seorang perokok berat tidak akan serta merta mengurangi konsumsi rokoknya apabila terjadi perubahan harga.
5.Harga barang komplementernya, Bila harga barang komplementer naik maka akan mengakibatkan permintaan barang X berubah.
Elastisitas suatu barang juga sangat berpengaruh terhadap tarik – menarik pengenaan pajak dan pemberian subsidi yang akan dinikmati oleh konsumen maupun oleh produsen. Semakin inelastis maka konsumen semakin besar menanggung pajak, sebaliknya semakin elastis maka semakin besar pajak yang ditanggung oleh produsen. Untuk subsidi yang terjadi sebaliknya.
BAB VII
PASAR
Bertemunya permintaan dan penawaran atas satu macam barang/ jasa.
Yaitu posisi di mana terdapat sejumlah barang tertentu yang mau dan mampu dibeli oleh konsumen dan dijual oleh produsen
Macam – macam Pasar
1.Pasar persaingan Sempurna
2.Pasar persaingan tidak sempurna
3.Oligopoli
4.Monopoli
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna muncul karena adanya prinsip – prinsip sebagai berikut :
1.Tidak ada satu penjual tunggal yang mempunyai sumber cukup banyak untuk dapat mempengaruhi harganya di pasar
2.Sumber variabel mempunyai mobilitas yang tinggi untuk berbagai harga pasar dan penggunaannya relatif fleksible.
Karena prinsip2 tersebut di atas maka pada pasar persaingan sempurna akan dipenuhi dengan adanya syarat – syarat sebagai berikut :
Syarat – syarat
a.Jumlah produsen di mana volume produksi hanya bagian kecil dari total volume transaksi pasar, sehingga dengan kata lain secara individual tidak bisa mempengaruhi harga pasar atau baik produsen maupun konsumen bertindak sebagai Price Taker ( penerima harga ).
b.Produk homogen ( jenis maupun kualitas )
c.Setiap produsen maupun konsumen tahu informasi pasar ( simetris information )
d.Bentuk kurva permintaan horisontal, karena tidak terdapat perubahan harga berapapun jumlah barang yang akan diminta oleh konsumen atau ditawarkan oleh produsen
e.Untuk mencapai keuntungan maksimum pada suatu perusahaan adalah dengan melihat besar volume output yang dihasilkan.
Dalam persaingan sempurna terdapat 2 keseimbangan yaitu
1.Keseimbangan produsen secara individual akan tercapai apabila keuntungan perusahaan maksimum
2.Ekuilibrium pasar apabila semua perusahaan dalam posisi equilibrium.
Pasar persaingan sempurna dibagi menjadi 2 yaitu
1.Jangka pendek dengan asumsi setiap produsen tidak bisa menambah kapasistas produksinya dan tidak ada produsen baru keluar atau masuk kedalam pasar.
2.Jangka Panjang dengan asumsi dimungkinkan adanya perluasan kapasitas produksi.
Equlibrium jangka Pendek
Y
0 X
Gb.6.1. Gambar keseimbangan Pasar persaingan sempurna dalam jangka pendek
Dalam jangka pendek, produsen masih bisa berproduksi meskipun rugi sampai pada batas di atas AVC. Perusahaan sebaiknya menghentikan produksinya apabila Price sudah di bawah AVC.
Syarat keuntungan maksimum pada perusahaan di Pasar persaingan sempurna.
1.MC = MR, di mana MC masih dalam posisi menaik
2.MR = P > AVC
Y
0 X
Gb. 6.2 . Keuntungan maksimum pada pasar persaingan sempurna
Produsen yang rasional tidak akan mau berproduksi setelah berada di bawah AVC.
Kerugian minimum akan terjadi apabila MR = P = AC. Apabila keseimbangan sudah di bawah AC artinya mulai menderita rugi.
KURVA PENAWARAN
Dalam jangka pendek untuk pasar persaingan sempurna, MC = Penawaran. MC merupakan volume produksi yang akan dipilih oleh seorang produsen.
Kurva penawaran untuk seluruh produsen (pasar) adalah penjumlahan secara horisontal seluruh kurva supply produksi.
Arah pencapaian equilibrium pada pasar persaingan di mulai saat tercapainya equilibrium pasar, yang menentukan harga produsen akan menyesuaikan tingkat output dengan harga pasar yang berlaku.
Eq Pasar ( Supply + Demand )
Harga Demand Produk Ouput eq Produsen
Equlibrium Perusahaan
Gb. 6.3 Arah pencapaian equilibrium pada pasar persaingan sempurna
Keseimbangan Jangka Panjang
Dalam jangka Panjang keseimbangan sudah termasuk dalam penciutan dan perluasan kapasitas produksi akibat keluar masuknya produsen baru di pasar.
Posisi apabila terdapat penambahan volume produksi
Y
1X
Gb 6.4. Posisi apabila terdapat penambahan volume produksi
Mula – mula Price pasar ditentukan oleh keseimbangan jangka pendek yaitu antara D dengan S1, sehingga menghasilkan P1. Kemudian karena adanya profit akan mendorong pengusaha lain ikut masuk hal ini mengakibatkan perubahan S ke S2. Harga menjadi turun. Apabila produsen masih memperoleh keuntungan maka volume akan terus bertambah dan harga akan semakin turun sampai batas tertentu produsen yang mampu bertahan.
Ad.2 Pasar Monopoli
Ciri – ciri pasar monopoli
1.Produsen sebagai ‘Price Maker’
2.Permintaan pasar merupakan bentuk dari permintaan perusahaan
3.Marginal Revenue lebih rendah daripada averagenya
4.MR berslope negatif
Sebab – sebab terjadinya monopoli
1.Penguasaan bahan mentah strategis = Absolut advantage
2.Adanya hak paten = Competitive Advantage
3.Terbatasnya pasar
4.Pemberian hak monopoli oleh pemerintah
Apabila dalam jangka panjang ada keuntungan maka perusahaan akan menciptakan Barier to Entry atau hambatan bagi produsen lain untuk ikut masuk pada pasar.
Macam – macam Barier to Entry
1. Natural Barier, yaitu hambatannya tercipta secara alami
a.Minimum Efficiency to Scale, perusahaan tersebut secara alami karena lokasi, Sumber Daya, tehnologi memungkinkan dia untuk berporduksi dengan biaya lebih murah. Mengacu pada comparative advantage
b.Set Up Cost. Perusahaan yang bersangkutan merupakan satu-satunya yang mampu membiayai seluruh kegiatan produksi yang tinggi
2.Created Barier. Hambatan yang diciptakan
a.Hak Paten
b.Forcement, Threatment, Sabotage.
Dalam jangka panjang, created barier bisa dihilangkan.
Keseimbangan Jangka Pendek akan terjadi apabila
a.MR = MC pada saat MR positif
b.Perusahaan akan berhenti apabila harga minimal= TVC
c.Tidak ada jaminan bahwa dalam jangka pendek perusahaan bisa memperoleh keuntungan
Perbandingan antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli bisa ditunjukkan oleh grafik ini
Gb. 6.5. Perbandingan antara Pasar persaingan sempurna dan Monopoli
Pada ATC2 perusahaan boleh memutuskan untuk keluar atau tidak dari pasar. (Posisi BEP ).
DISKRIMINASI HARGA
Produsen menetapkan harga yang berbeda untuk produk yang sama. Misalnya harga untuk umum dan mahasiswa.
P1 P1
P2
Q1 Q1 Q2
Gb. 6.6. Diskriminasi harga
Konsekwensinya
Untuk perusahaan diterimanya revenue lebih besar
Untuk masyarakat adanya barang yang lebih banyak sehingga punya efek positif Distribusi Income.
Dumping dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1.Dumping predatory
2.Dumping sporadis ( over produksi/ supply )
CARTEL
Yaitu kesepakatan dari beberapa produsen dalam industri yang sama untuk membatasi produknya sehingga diperoleh profit maksimum bersama. Terdapat Quota Produksi.
Atau secara bersama – sama bertindak sebagai monopolis.
Masalahnya adalah :
1.Bagaimana supaya perusahaan mentaati kuota produksi yang telah disepakati.
2.Bagaimana supaya profit yang diharapkan tidak berkurang dengan masuknya perusahaan lain.
Gb. 6.7. Apabila terdapat pelanggaran dalam Cartel
Kartel akan bekerjasama untuk menciptakan quota sebesar Oq1
Namun terjadi konflik dimana ada produsen yang kurang puas dengan berproduksi sebesar Oq1 dan melanggar menambah produksi sebesar Oq1 – Oq2 untuk menambah Profit.
Bila hal ini benar – benar terjadi maka Ouput akan naik dan harga menjadi turun. Produsen secara keseluruhan mengalami kerugian
Monopoli Dan Kesejahteraan Masyarakat
a.Dalam distribusi pendapatan terjadi ketidakadilan
b.Volume produksi lebih kecil dari output optimum. Karena bisa terjadi inefisiensi dimana produsen tidak memanfaatkan economic of Scale
c.Eksploitasi oleh Produsen terhadap Konsumen dan terhadap Pemilik Faktor Produksi.
Cara menghilangkan efek negatif dari Monopoli
a.Mencegah timbulnya monopoli
b.Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan
c.Import barang
d.Dibuat peraturan khusus / Undang – Undang.
Ad.3. Persaingan Monopolistik
Pada pasar persaingan monopolistik terdapat adanya unsur kompetisi yang didasarkan kenyataan bahwa terdapat banyak perusahaan / produsen dimana tindakan satu produsen akan mempengaruhi produsen yang lain. Tetapi juga terdapat unsur monopoli di mana perusahaan memproduksi barang yang homogen tapi masing-masing mempunyai perbedaan yang signifikan sehingga konsumen punya pilihan.
Ciri – ciri Persaingan Monopolistik
1.Terdapat banyak perusahaan dalam industri tersebut
2.Tindakan / keputusan yang diambil oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi perusahaan yang lain.
3.Kurva permintaan perusahaan pesaing adalah berslope negatif dan cukup elastis
4.Meski jenis produknya sama tapi tidak homogen, terdapat perbedaan yang menyebabkan konsumen mempunyai pilihan
5.Persaingan yang dilakukan bukan dalam bentuk harga
6.Tidak terdapat rintangan untuk keluar masuk pasar
Tabel 6.1 Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna & Pasar Persaingan Monopolistik
Persaingan Sempurna
Persaingan Monopolistik
Produknya homogen
Jumlah produsen sangat banyak dan pengaruh terhadap harga tidak ada
Tidak perlu bersaing karena produsen tidak bisa mempengaruhi harga
Produknya sama tapi dibedakan dengan merk, kemasan
Hanya sedikit produsen dan masing-masing berpengaruh atas segmen
Persaingan yang terjadi bukan bersifat harga, tapi cenderung iklan
Unsur terpenting dalam Pasar Persaingan Monopolistik adalah:
1.Produsen jumlahnya cukup banyak, dengan barang yang homogen tapi mempunyai diferensiasi produk. Diferensiasi ini yang akan diunggulkan oleh perusahaan untuk menarik pangsa pasar. Misalnya lokasi, fasilitas pembayaran , periklanan dll, yang sifatnya bukan harga.
2.Rintangan masuk dalam pasar adalah karena faktor finansial.
3.Kecenderungan pasar persaingan monopolistik yang produsennya banyak menyebabkan tingkat kapasitas produksinya rendah / tidak bekerja dengan optimal sehingga untuk meraih keuntungan dengan menetapkan harga yang relatif tinggi. (Misalnya banyaknya apotik pada satu kota tertentu).
Karena itu maka perusahaan yang ada dalam pasar persaingan monopolistik banyak yang melakukan diferensiasi produk agar mampu bertahan dan memperoleh keuntungan dalam jangka panjang. Misalnya dengan penciptaan barang yang sama tapi dengan type, style, merk dan harga yang berbeda untuk menjangkau hampir semua pangsa pasar yang ada. (Mis. Pasar Sabun ( Lux, Giv, Lifebouy ) , Pasar Shampo (Clear, Sunsilk, Pantene) dll )
Advertensi merupakan hal yang paling pokok dalam pasar persaingan monopolistik.
Advertensi dan promosi penjualan mencoba membujuk konsumen dengan mencocokkan permintaan dengan produk yang ditawarkan penjual sementara Diferensiasi Produk berusaha menohok selera yang dimilikinya dengan penganekaragaman jenis barang.
Tujuan Iklan adalah :
a.Membedakan produk perusahaan dengan perusahaan lain untuk jenis barang yang sama dan menimbulkan kefanatikkan atau kesetiaan terhadap merk tertentu.
b.Membuat kurva menjadi kurang elastis ( in elastis ) atau semakin curam yang artinya perubahan terhadap harga tidak akan memberikan pengaruh yang terlalu besar terhadap permintaan akan barang.
Tabel 6.2. Kebaikan dan Keburukan Iklan Bagi Masyarakat
Kebaikan Iklan
Keburukan Iklan
Memberikan informasi yang membantu konsumen membuat pilihan yang rasional, juga informasi ttg produk baru dan perbaikan atas produk yang telah ada.
Mendukung komunikasi, dimana sarana seperti radio, surat kabar, TV baru bisa hidup dan berinovasi dengan adanya pemasukan dari biaya iklan.
Bila berhasil maka akan tercapai skala ekonomi, Pengeluaran konsumen secara agregat meningkat, kesempatan kerja naik dan pendapatan scr nas akan naik .
Mendorong perusahaan untuk selalu berinovasi agar tidak kalah dengan perusahaan pesaing.
Tujuan yang terjadi justru masy terbujuk mengikuti pola hidup konsumtif dan bersaing. Dan kadang membeli dengan harga lbh mahal
Cenderung merupakan kegiatan yang tidak produktif bahkan terjadi alokasi sumber yang tidak pada tempatnya, misalnya pengeluaran untuk iklan lebih besar dibanding ongkos prod.
Punya biaya eksternal yang tinggi misalnya menimbulkan kegaduhan untuk mobil reklame, pemandangan yg kotor untuk spanduk dll
Menaikkan biaya secara signifikan pd perusahaan dan akan menimbulkan monopoli karena perusahaan yang beriklan banyak (mempunyai dana yg besar) akan menjadi pemenang.
Ad.4. Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli menunjukkan adanya produsen yang jumlahnya terbatas/ sedikit dan jumlah konsumen yang sangat banyak. Terdapat 2 macam oligopoli yaitu
1.Produknya homogen ( baja, semen, pupuk dll )
2.Terdapat diferensiasi Produk ( Otomotif, Rokok dll )
Tindakan yang dilakukan oleh seorang produsen akan langsung ditanggapi oleh produsen yang lain.
Ciri – ciri pasar Oligopoli
a.Terdapat beberapa orang produsen dengan konsumen yang relatif banyak. Tiap produsen mempunyai pengaruh atas harga.
b.Terdapat barier to entry bagi produsen lain sehingga jumlah perusahaan akan cenderung konstan.
c.Penguasaan pangsa pasar ditunjukkan dengan nisbah konsentrasi penjualan yang dihitung berdasarkan jumlah atau persentase aktiva perusahaan terhadap total aktiva pasar.
d.Perang harga merupakan unsur yang sangat dihindari karena akan menimbulkan kerusakan secara masal dalam pasar oligopoli. Untuk menghindarinya maka dilakukan kolusi antar perusahaan. Sehingga cenderung akan menciptakan kartel.
e.Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan cenderung melakukan merger dengan perush yang kuat.
f.Inovasi dan penguasaan terhadap tehnologi merupakan unsur yang penting dalam kemajuan perusahaan.
Perbaikan kualitas produk akan memperluas pangsa dan menurunkan biaya produksi yang tidak akan bisa ditiru dengan cepat oleh pesaingnya.
Banyaknya pesaing yang kuat akan memaksa perusahaan melakukan efisiensi dalam segi biaya secara maksimum. ( Economic of scale ) dg comparative advantage.


Sumber:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | free samples without surveys